Universitas Darussalam Ambon Menuju Reunifikasi
Universitas Darussalam (Unidar) Ambon saat ini sedang bergerak cepat menuju reunifikasi (penyatuan), dan menghimpun seluruh daya yang tersisa demi membangun kembali kejayaannya sebagai salah satu perguruan tinggi kenamaan di Provinsi Maluku.
Adalah Ismail Lestaluhu, mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Darussalam (Unidar) Ambon, yang menginisiasi penyatuan “kekuatan” kampus Tulehu dan Wara untuk reunifikasi itu.
Melalui akses yang ia miliki, Lestaluhu yang bertugas pada era kepemimpinan tiga orang rektor ini, beberapa waktu lalu melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath. Ia datang bersama beberapa perwakilan dosen.
Pertemuan itu sendiri berisi pembicaraan yang sangat signifikan untuk reunifikasi Unidar Ambon, yang pecah pada tahun 2015.
Hasil pertemuan akan segera ditindaklanjuti Wagub Vanath demi membangkitkan kembali citra kampus yang merosot jauh sejak kisruh satu dekade lalu. Dalam pandangannya, kampus Induk Tulehu harus dihidupkan lagi agar roda ekonomi di Kecamatan Salahutu, khususnya di Tulehu, kembali berputar terutama bagi tukang ojek dan pemilik rumah kos, pun usaha kulinari yang ada di sana.
“Yang pasti UMKM akan tumbuh sehingga perputaran uang di Tulehu dan Salahutu akan semakin baik. Bayangkan, dengan mahasiswa Darussalam yang ribuan jumlahnya seperti dulu, perputaran uang di Tulehu dan daerah sekitarnya bisa mencapai miliaran,” kata Wagub.
Ia mengingatkan, masyarakat di Tulehu rugi besar jika Unidar tidak segera dibuka kembali. Vakumnya kampus itu juga mempengaruhi Provinsi Maluku secara keseluruhan, bukan saja dari sisi ekonomi tetapi juga dari sisi kemunduran SDM di bidang pendidikan.
“Betapa banyak anak-anak kita yang tidak mau kuliah selama Unidar Tulehu belum aktif kembali, dong tunggu akang buka basudara e, terutama yang dari Seram dengan Lease. Rapatkan barisan dan pastikan tidak ada riak pengganggu baik dari sisi internal institusi maupun masyarakat Tulehu sendiri,” ujar Vanath tegas.
Ia pun berjanji akan memanggil para pemangku kepentingan terkait Unidar.
Jangan buruk sangka
Ismail Lestaluhu selaku inisiator reunifikasi mengatakan sudah saatnya bagi Unidar untuk bersatu kembali.
“Jangan lagi ada ego dan prasangka buruk terhadap satu dengan yang lain. Mari kita bersatu, berkumpul dan bekerja bersama pada satu tempat yang representatif tanpa syarat,” katanya.
“Seperti solusi dua negara yang diinisiasi Prabowo untuk mendamaikan Israel dan Palestina, maka solusi dua kampus ini harus bersatu lagi untuk kemajuan bersama,” tambahnya.
Dari hasil penelusuran, memang mayoritas masyarakat
menginginkan secepatnya Unidar di Tulehu dibuka kembali, demi kemajuan pendidikan di Maluku dan untuk memajukan perekonomian masyarakat baik di lokasi sekitar kampus maupun seluruh masyarakat di Kecamatan Salahutu dan Provinsi Maluku.
Inisiasi yang dilakukan Ismail Lestaluhu patut diapresiasi, karena upaya yang dilakukan pihak yayasan selama ini tidak pernah ada titik terang yang menggembirakan,
Dan kini, seluruh dosen dan tenaga kependidikan Unidar diharapkan bergerak bersama di bawah tali komando Lestaluhu.
Teruslah berjuang “Pak Is”, kembalikan kejayaan Universitas Darussalam Ambon seperti dulu lagi. (***)