INPEX Pegang Komitmen Realisasikan Proyek LNG Lapangan Abadi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia kepada media nasional baru-baru ini mengatakan kementerian yang dipimpinnya sudah mengirimkan surat peringatan pertama kepada INPEX karena sudah 26 tahun tidak melakukan kegiatan ekploitasi kandungan minyak dam gas bumi (Migas) di Blok Masela.
Menurut Bahlil, yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Kememterian ESDM akan melakukan evaluasi terhadap hak konsesi Blok Masela yang saat ini dipegang INPEX Masela Ltd.
“Ini sekaligus sebagai pengumuman, ada satu WK (Wilayah Kerja) yang 26 tahun sudah temukan salah satu gas terbesar, giant, tapi gak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama, kedua, ga bisa lagi, saya cabut, ini gede dan ini pasti akan gempar,” ujar Bahlil di Mandiri Investment Forum (IMF) 2025, Selasa (11/2/2025).
Pernyataan Bahlil Lahadalia ini boleh dibilang “babak baru” dalam perjalanan panjang Blok Masela yang disebut-sebut sebagai Lapangan Abadi, yang terus diwarnai gonjang-ganjing maju-mundurnya mega proyek Migas di lepas pantai Kota Saumlaki, Kepulauan Tanimbar. Maluku.
Babak pertama dalam konteks kendala PSN Blok Masela adalah penetapan Skema Kilang Darat yang diputuskan Presiden Joko Widodo. Keputusan ini membuat INPEX Masela harus mengubah PoD (Plan of Development) dari Skema Kilang Terapung ke Kilang Darat. Babak kedua adalah mundurnya Shell selaku pemengang 35 persen saham pengelolaan Lapangan Abadi, dan posisinya digantikan oleh Pertamina dan Petronas.Kendati demikian eksploitasi Migas Blok Masela belum juga bisa dilaksanakan.
Kini muncul babak baru, berupa surat teguran dan sekaligus ancaman dari Kementerian ESDM yang berpotensi mencabut hak konsesi Lapangan Abadi yang saat ini mayoritas sahamnya (65 persen) dipegang oleh INPEX.
Lalu, bagaimana sikap INPEX? Berikut ini jawaban yang disampaikan oleh Vice President Corporate Services INPEX Masela Ltd.
Terkait dengan surat tersebut, kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia (SKK Migas), dan akan terus fokus pada pekerjaan-pekerjaan pengembangan Lapangan Abadi yang saat ini sedang dilaksanakan.
Setelah mendapatkan persetujuan Revisi 2 Rencana Pengembangan (POD) I pada 28 November 2023 yang lalu, kami telah melanjutkan pekerjaan sesegera mungkin. Pekerjaan lapangan Survei G&G darat telah berhasil diselesaikan di akhir Desember lalu yang saat ini sedang dilakukan analisa. Sedangkan survei G&G lepas pantai sudah dalam tahap akhir, dan diperkirakan selesai sekitar akhir Februari 2025.
Secara paralel, INPEX juga sedang melakukan proses pengadaan (tender) 4 paket FEED (fasilitas SURF/FPSO/GEP/OLNG), dan INPEX telah menyelesaikan dokumen ANDAL dan RKL-RPL yang nantinya diperlukan untuk memperoleh penerbitan Surat Kelayakan Lingkungan dan Surat Persetujuan oleh Menteri Lingkungan Hidup.
INPEX bersama dengan mitra, tetap berkomitmen penuh untuk memajukan Proyek Abadi LNG dan bekerja merealisasikan proyek ini dengan koordinasi yang erat bersama Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
Lapangan Abadi Blok Masela memiliki cadangan mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat (esdm.go.id). Ladang migas ini digarap INPEX sejak tahun 2010, dan direncanakan.mulai produksi tahun 2029. (JNS)