Malra Kampanye Tanaman Pangan Lokal Atasi Keterbatasan Beras
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) saat ini mengampanyekan gerakan menanam tanaman pangan lokal untuk mengatasi keterbatasan beras.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Seles Ngamelubun di Langgur, Sabtu (3/8/2024), menyatakan kampanye itu untuk mengantisipasi tingginya permintaan masyarakat di daerah Larvul Ngabal akan beras, sementara ketersediaan (stok) terbatas.
“Data dari Bulog Maluku Tenggara sebagai penyalur beras menyatakan permintaan daerah ini sangat tinggi, dan itu berarti Maluku Tenggara dalam kondisi rawan (beras),” katanya.
Sehubungan dengan itu, Seles menyatakan pemerintah daerah mendorong masyarakat Malra untuk kembali menanam tanaman pangan lokal seperti embal, kasbi (singkong), dan umbi-umbian lainnya.
Kempanye menanam tanaman pangan lokal ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan beras, makanan pokok bangsa Indonesia.
“Kita harus mengendalikan ketergantungan pada beras dengan beralih atau mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan lokal,” katanya.
Menurut data BPS, Kabupaten Maluku Tenggara membutuhkan 10.138,67 ton beras sebagai bahan pangan pokok. Adapun jumlah penduduk sampai saat ini (2024) sebanyak 440.848 jiwa.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat konsumsi beras oleh penduduk Maluku pada tahun 2022 mencapai 86,3 kg/kapita/tahun. (Aladin Sukma)