Mangente Peserta Sail To Indonesia di Maluku Tenggara
Bulan Juli ini merupakan momen sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara untuk memperkenalkan kepada dunia berbagai potensi yang dimilikinya.
Betapa tidak, kearifan lokal, adat istiadat, seni budaya, kuliner khas, hingga puluhan situs wisata yang ada, hidup dan berkembang di daerah berjuluk Larvul Ngabal ini mendapat kesempatan untuk diperkenalkan kepada sedikitnya 74 warga asing peserta Yacht Rally Sail To Indonesia tahun 2024, yang mampir di wilayah orang Kei tersebut.
Dipusatkan di Ohoi (desa) Debut, Kecamatan Manyeuw, para yachter “bule” itu diajak berwisata sambil menikmati dan belajar tarian tradisional, menabuh tifa, bahkan diajak mengikuti kelas (pelatihan) membuat embal, singkong racun yang diolah sedemikian rupa menjadi bahan pangan, serta menanam tanaman kopi di Kebun Kopi Letvuan.
Acara “Welcome Ceremony” kedua bagi para yachter di Ohoi Debut, Rabu dihadiri Sekretaris Daerah Nicodemus Ubro dan Forkompimda Kabupaten Maluku Tenggara.
Ubro dalam.sambutannya mengatakan para yachter Sail To Indonesia 2024 datang di Bumi Larvul Ngabal secara bertahap. Gelombang pertama sebanyak 24 orang tiba tanggal 1 s.d 3 Juli, gelombang kedua sebanyak 60 orang tiba mulai tanggal 16 Juli. Para yachter dari enam negara itu dijadwalkan berada di daerah ini hingga tanggal 24 Juli.
“Saya berharap kita semua dapat mengikuti dan menjadi tuan rumah yang baik, sehingga momen ini dapat menjadikan pariwisata semakin tumbuh dan berkembang, serta mampu menopang akselerasi daerah,” kata Ubro.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Maluku Tenggara memiliki tiga desa wisata yang berhasil masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia. Tiga desa itu masing-masing Ohoi Ngilngof, Soindrat dan Letvuan.
“Tiga ohoi ini akan menjadi modeling pengembangan wisata daerah,” katanya.
Sarana Promosi
Pada acara “Welcome Ceremony” pertama tanggal 2 Juli, juga di Ohoi Debut, Plt Kepala Dinas Pariwisata Malra, Antonius Walken Raharusun mengatakan Sail To Indonesia 2024 menjadi sarana promosi potensi pariwisata daerah Maluku Tenggara, khususnya wisata alam-bahari, budaya, religi, dan kuliner.
“Pemda menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta operator Sail yang telah mempercayakan Ohoi Debut sebagai entry point pelaksanaan Sail To Indonesia 2024,” kata Raharusun, yang juga Kadis Komunikasi dan Informatika.
Ia mengakui kegiatan reli kapal layar internasional ini memiliki nilai tambah bagi pemerintah daerah maupun masyarakat Maluku Tenggara.
“Kita mengharapkan bisa memperkenalkan budaya Kei kepada para wisatawan,” ujarnya.
Yacht Sail to Indonesia Relly telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara setempat. Tahun ini merupakan yang ke-14 kali diadakan. (*)