Thaher Hanubun: Peningkatan Pendidikan Tanggung Jawab Bersama
Dalam semangat membangun generasi masa depan yang tangguh dan berdaya saing, Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun menyampaikan komitmen dan dukungan penuhnya terhadap peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Maluku.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan peluncuran program Inovasi Fase 3, kerja sama pendidikan antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Australia yang digelar di Swiss-Belhotel Ambon, Selasa (22/4/2025).
Di hadapan tamu undangan dan insan pendidikan, Hanubun menekankan peningkatan kualitas pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Ia menyambut baik program ini sebagai tantangan baru yang harus dijalani dengan semangat kolaborasi.
“Kita jangan saling menyalahkan. Ini bukan tentang siapa salah, tapi bagaimana kita menjadikan mutu pendidikan sebagai tanggung jawab bersama. Program ini sudah dimulai, mari kita dukung penuh. Kita ucapkan selamat kepada untuk kabupaten yang sudah lebih dulu, dan dorong yang lain untuk segara menyusu,” tegasnya .
Bupati juga menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal pembentukan karakter. Ia mengingatkan bahwa membangun SDM harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang.
“Kita boleh bangun jalan, listrik, air bersih, tapi kalau karakter dan rohani masyarakat tidak dibentuk, itu akan sulit. Jasmani dan rohani harus berjalan seimbang. Pendidikan adalah kunci utama,” ungkapnya.
Hanubun menyoroti realita yang terjadi, di mana lulusan dari Maluku terkadang masih membutuhkan waktu penyesuaian saat melanjutkan studi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Yogyakarta. Namun ia optimistis, ke depan SDM dari Maluku akan semakin siap bersaing secara nasional.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran pendidikan. Menurutnya, anggaran boleh terbatas, tapi pelaksanaannya harus maksimal dan tepat sasaran.
“Jangan sampai program yang sudah bagus jadi tidak menarik karena defisiensi atau salah arah. Pemerintah harus hadir untuk rakyat, dan bekerja benar – benar demi rakyat, bukan sekedar atas nama rakyat” ujar Hanubun.
Ia juga menegaskan bahwa inovasi dan kolaborasi harus terus ditingkatkan, tidak hanya untuk Maluku Tenggara, tapi untuk seluruh 11 kabupaten di Provinsi Maluku.
“Jangan ada ego sektoral antarkabupaten. Kita harus lihat mana yang sudah berhasil dan belajar dari sana. Contohnya, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat sudah memulai. Kota Ambon dan Maluku Tenggara akan segera menyusul. Yang penting kita saling dukung” kata Hanubun.
“Acara ini menjadi langkah awal dalam menyatukan visi pendidikan yang lebih maju dan berkelanjutan di Maluku. Dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, media, dan mitra internasional seperti Australia, menjadi modal penting untuk mewujudkan Maluku yang cerdas, unggul, dan berkarakter,” pungkasnya. (Oliv)