Walikota: Digitalisasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Penjabat Walikota Ambon, Dominggus N. Kaya menyatakan digitalisasi perkotaan sangat penting dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Itu dimulai dari bagaimana membangan pemerintaham yang smart (cerdas) atau good government (pemerintahan yang baik),” kata Kaya, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt. Kadis Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Ronald Lekransy, pada pembukaan “Rakornas Aspikom & 4th Aspikom International Conference” di Ambon, Kamis (19/9/2024).
Acara itu sendiri dihadiri Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, Civitas Akademika Fisip Universitas Pattimura Ambon, Ketua dan Pengurus Aspikom, juga Prof.Dr. Burhan Bungin M.Si.,Phd selaku narasumber, dan narasumber lain yanf hadir secara daring, masing- masing Prof. Dr. Fridus Steijlen dari Vrije Universiteit Amsterdam, Maho Nakayama dari The Sasakawa Peace Foundation, Dr. Wang Changaong dari Xiumen University Malaysia, dan peserta konferensi.
Penjabat menjelaskan, sejak tahun 2019
Kota Ambon ditetapkan sebagai salah satu kota menuju 100 Smart City di Indonesia. Dievaluasi setiap tahun oleh kementerian dan lembaga terkait, Indeks Smart City Kota Ambon tahun 2023 adalah 2,8 dari 5 yang harus dicapai.
Menurut Kaya, ada enam dimensi yang menjadi fokus pemerintah kota Ambon, yakni mewujudkan smart governance, smart branding, smart economy, smart living, dan smart environment.
“Untuk smart governance, Pemkot Ambon saat ini konsen mengoptimalkan pelayanan publik berbasis digital.Kita mulai dengan menyiapkan SDM dan infrastruktur digital yang representatif,” katanya.
Diungkapkan, kota Ambon saat ini pun telah terkoneksi baik seluler maupun internet, dan dapat diakses di seluruh wilayah.
“Hampir tidak ada wilayah blank spot. Kalaupun ada, itu hanya pada wilayah dengan topografi landai, dan solusinya kita fasilitasi dengan Fiber Optic,” katanya.
Kota Ambon dengan kesiapan infrastruktur digital yang baik telah dibuktikan oleh Lembaga Penelitian dan Sumber Daya Manusia Institut Teknologi Bandung. Lembaga itu menempatkan kota ini pada level survival atau memiliki infrastruktur digital di hampir semua dimensi yang mempermudah interaksi pelayanan publik antara pemerintah dan masyarakat ibu kota provinsi Maluku ini.
Kaya juga menyatakan upaya-upaya juga terus dilakukan untuk mengimplementasikan Ambon smart city dalam kaitan dengan dimensi smart governance. Upaya itu mencakup :
1. Pembangunan Plaza Pelayanan Publik dan Pemanfaatan Teknologi Digital untuk integrasi semua bentuk perizinan
2. Penggunaan SIMAK (sistem informasi manajemen administrasi kependudukan) dimana pengurusan surat menyurat secara online dan terintegrasi dari tingkat RT hingga Kelurahan.
3. Penyediaan Wifi Gratis dan Pemasangan CCTV di area publik
4..Pemanfaatan Aplikasi Pajak Retribusi seperti Silapard (sistem informasi laporan penerimaan daerah) untuk penyajian secara online dan reakl time.
5. Digitalisasi Layanan di Desa/Negeri melalui pembuatan wrbsite dan data informasi spasial
6. Optimalisasi Conmand Center sebagai pusat kendali pengambilan kebijakan pembangunan.
“Di Maluku, Command Center saat ini baru hanya ada di Kota Ambon, dan berfungsi melakukan pengawasan terhadap banyak hal,” kata Kaya. (*/Roy SP)